Kisah ini tentang sepasang suami istri yang kaya raya. singkat cerita pada suatu hari, suami istri ini sedang makan bersama di dalam rumahnya yang megah. Tiba-tiba pada saat mereka makan, terdengar suara ketukan pintu dari luar rumahnya. Maka sang suami menyuruh sang istri untuk membukakan pintu. Sang istripun langsung mematuhi perintah suami untuk membukan pintu tersebut.
Saat dibuka pintu, ternyata seorang pengemis berdiri di depan pintu rumahnya, berharap meminta belas kasihnya. Melihat kondisi pengemis tersebut, sang istri sangat terharu. iapun tergerak hatinya untuk memberikan sesuatu kepada pengemis tersebut.
Karena sang istri ini adalah wanita yang shalihah, sebelum memberikan sesuatu kepada pengemis tersebut, sang istri minta izin dulu dan bertanya kepada sang suaminya. "Wahai suamiku, bolehkah aku memberikan makanan ini kepada pengemis yang ada diluar rumah kita?"
Hati sang istri sangat kaget mendengar jawaban dari suaminya. Suaminya dengan suara keras menjawab "Tidak usah, usir saja pengemis itu dan tutup kembali pintunya!". sehingga suara yang keras itu terdengar oleh pengemis yang ada di luar rumahnya.
Dengan sedih hati sang istripun patuh atas perintah sang suami. dan ia menyampaikan kepada pengemis tersebut.
Waktupun berjalan, singkat cerita, bisnis sang suami jatuh bangkrut dan banyak terlilit hutang. Sehingga sang suami tidak menerima keadaan yang berbalik, yang dulunya kaya raya, sekarang menjadi miskin. Sang suami selalu marah, kekesalannya selalu dilampiskan kepada istrinya. sang suami selalu memukul istrinya untuk melampiaskan kemarahannya.
Dan akhirnya, karena banyak pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga mereka, hingga akhirnya terjadilah perceraian.
Beberapa waktu kemudian, sang istri berstatus janda ini menikah lagi dengan pedagang dari kota lain. pada suatu hari ketika pasangan suami istri baru ini sedang menikmatin makanan, terdengar suara ketukan pintu dari luar rumahnya. sang istripun segera membukakan pintu rumahnya.
Setelah pintu dibuka, tenyata di depan pintu rumahnya berdiri seorang pengemis, yang lusuh pakainnya, badannya penuh dengan debu. pengemis ini seperti orang yang tidak terurus. pengemis ini meminta belas kasih.
Melihat kondisi pengemis tersebut, langsung saja sang istri pergi untuk mengambil makanan, akan tetapi sebelum memberikannya sang istri terlebih dahulu minta izin kepada suaminya. "Wahai suamiku, di depan rumah pintu kita ada seorang pengemis yang kondisinya sangat memprihatikan, ia meminta makanan, bolehkah aku memberi sedikit makanan kita ini kepadanya?".
suaminya dengan lembut menjawab "berikanlah semua makanan ini kepadanya". dengan bersegera sang istri itu membungkus semua makanan tersebut.
Ketika memberikan makanan tersebut, sambil memperhatikan muka pengemis itu dengan seksama. sang istri tersentuh hatinya, ia masuk kedalam rumah sambil menangis terisak-isak.
Suaminya dengan penuh heran dan bertanya kepada istrinya " mengapa engkau menangis wahai istriku? apakah engkau menangis karena telah memberikan makanan itu kepada pengemis? ataukah engkau bersedih karena melihat kondisi pengemis yg memprihatikan itu?"
Sang istri menggeleng halus, dan ia berkata "Wahai suamiku, aku sedih dengan perjalanan takdir yang sungguh menakjubkan hatiku. Tahukah engkau siapakah pengemis yang diluar tadi itu? dia adalah suamiku yang pertama, sebelum aku menikah denganmu". sang istripun menceritakan kejadian dahulu yang hampir sama dengan kejadian yang tadi, namun bedanya sang suami pertamanya telah mengusir pengemis tersebut. sedangkan engaku suamiku, hatimu begitu mulia.
Mendengar keterangan istrinya, sang suami terkejut, tetapi kemudian sang suami balas bertanya kepada istrinya "engkau sendiri, tahukah siapa aku ini sebenarnya?".
Sang istri menggelengkan kepalanya. Kemudian sang suami menjawab "aku adalah pengemis yang dahulu diusir olehnya".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar